Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi Membuat Akting Pergerakan Karakter (J.59ANM00.006.1)

Membuat Akting Pergerakan Karakter (J.59ANM00.006.1). Buku Materi ini berisi informasi dan pengetahuan terkait unit kompetensi yang dipelajari. Selain itu buku Materi juga berisi penjabaran dari metode dan teknik yang dapat dilakukan saat instruktur dan peserta pelatihan berinteraksi di ruang teori maupun di ruang praktek. Karena memiliki banyak pilihan dalam cara pembelajarannya sehingga diharapkan kegiatan pelatihan menjadi tidak monoton. Sedangkan buku Asesmen berisi soal, pertanyaan dan tugas praktek sebagai alat untuk menilai dan mengukur kemampuan peserta pelatihan dalam penguasaan unit kompetensi tersebut. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi ini berjudul “Membuat Akting Pergerakan Karakter (J.59ANM00.006.1)” disusun dengan format sesuai tata cara penyusunan materi pelatihan sebagaimana disebutkan di atas. Kami berharap pola ini akan memudahkan instruktur dan peserta pelatihan untuk menstimulasi perannya masing-masing agar pelatihan dapat berjalan dengan efektif dan menyenangkan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan tuntunan kepada kita dalam melakukan berbagai upaya untuk menunjang proses pelaksanaan pelatihan guna menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing tinggi sesuai kebutuhan pasar kerja baik nasional maupun global.

Membuat Akting Pergerakan Karakter (J.59ANM00.006.1).


Akting 

Akting adalah seni mengidupkan sebuah peran. Peran yang sebelumnya digambarkan dalam sebuah skenario, harus dihidupkan oleh seorang pemeran seutuhnya yang tercermin dalam bentuk tubuh, gerakan, gerak-gerik, ekpresi wajah, vocal, pikiran serta perasaan baik verbal dan non verbal. Menurut Bill Tyla (Animtor Disney) akting atau pose merupakan reaksi terhadap sesuatu.Eka Sitorus (pelatih akting) mendefinisi akting adalah melakukan sesuatu karena ada tujuan dan harus ada konflik yang harus diatasi dan didorong oleh motivasi yang harus dipuaskan/dipenuhi.

Dengan adanya tiga aspek tersebut Eka Sitorus menyampaikan seseorang baru bisa melakukan akting. Sementara menurut Rudy Sudjarwo (Sutradara Film), akting yang baik adalah : 
1. Akting harus bisa dipercaya oleh penonton. 
2. Akting harus bisa dimengerti oleh penonton 
3. Akting harus bisa membuat penonton peduli pada karakter dalam cerita.

Tidak hanya dalam film live action, akting juga merupakan jantung dalam film animasi. Setiap shot dari adegan, dibuat untuk mendukung maksud dari cerita. Animator tidak hanya menggerakan karakter tetapi juga harus bisa menghidupkan karakter yang dianimasikannya melalui akting. Oleh sebab itu animator juga bisa disebut sebagai aktor. Dalam film animasi yang diperlukan adalah kejelasan dalam komunikasi agar cerita bisa disampaikan secara efektif dan penonton bisa larut menonton film kita. Sebagai animator, tugas kita adalah menarik penonton dan menghasilkan pertunjukan yang dapat membuat mereka berempati dan terhibur. Agar penonton berempati, mereka harus percaya pada karakter. Karakter harus terlihat hidup dan berpikir sendiri, bereaksi secara spontan, berkomunikasi dengan jelas, dan menarik. Selain itu agar penonton terhibur oleh karakter-karakter dalam film animasi, penataan gambarnya harus menarik dalam komposisi, pose, ritme serta memiliki acting choice (pilihan akting) yang terasa segar. Jadi untuk menghasilkan animasi akting yang baik tentunya animator harus bisa menjadi karakter yang dianimasikannya

Tips untuk membuat akting yang baik dan menarik

1. Sederhanakan: Sederhanakan adegan, agar lebih dapat dipercaya dan alami.
2. Akting dalam pose: Jangan menambahkan pose baru yang tidak perlu.
3. Waktu tunggu emosional: Beri waktu karakter untuk bertransisi ke pose utama
melalui emosi.
4. Pose netral: Jangan mulai membuat animasi dari pose netral rig.
5. Style gerakan: Berikan karakter kita dengan gaya gerakan tertentu.
6. Pose wajah dinamis: Gunakan line of action untuk menciptakan ekspresi yang
menarik.

7. Melibatkan tubuh: Gunakan seluruh tubuh karakter dalam penampilan
aktingnya.
Setiap bagian tubuh harus mengekspresikan kepribadian dan emosi karakter itu.
Bagian yang sering dengan mudah diabaikan adalah bahu, lutut, kaki, dan
percaya atau tidak, tangan. Kurangnya ekspresi di bagian tubuh membuat
karakter merasa seperti dia tidak sepenuhnya terlibat dalam akting, dan
penampilannya bisa kurang tulus.
8. Exagerate: Lebih-lebihkan pose karakter!
9. Subteks: Menganimasikan pemikiran karakter dari konteks kata-katanya.
biasanya hanya akan memberi ke penonton penampilan satu dimensi, tanpa adanya penjiwaan. Ketika sebuah adegan memiliki dialog, trik yang bagus untuk mengetahui cara menganimasikan pemikiran karakter adalah dengan menuliskan dialog yang sebenarnya di atas kertas, dengan menyisakan spasi di antara baris. Kemudian, dengan warna yang berbeda, tuliskan apa yang dipikirkan oleh karakter tersebut tepat di bawah apa yang mereka katakan. Hidupkan pikiran itu, bukan dari katakata yang diucapkan. Pikiran karakter akan tergantung pada konteks dalam sebuah shot. Kejadian apa terjadi sebelumnya, dan apa yang akan terjadi setelahnya. Apakah ada sesuatu dalam pikiran karakter yang tidak diungkapkan secara lahiriah? Beberapa gejolak batin? Beberapa kesedihan batin, atau kegembiraan, atau kebencian yang disimpan di dalam pikiran?

Animation Brief dan Karakter Brief

Animation Brief adalah merupakan dokumen yang berisi penjelasan mengenai proyek animasi. Dokumen ini dipakai sebagai panduan untuk tim produksi agar memiliki pemahaman yang sama. Biasa dalam animation brief berisi overview dan lingkup dalam sebuah project misalnya konsep visualnya, style, tujuan, target penonton, bugdget, skedul dan deadline, deliverable, referensi desain yang sudah pernah dibuat, panduan mengenai hal-hal yang harus dihindarkan dll. Sedangkan untuk Character Brief adalah dokumen yang memberi penjelasan segala aspek yang terdapak dalam karakter, misalnya nama, jenis kelamin, kepribadian, pekerjaan, personal trait, spiritual, mental, yang disukai dan tidak disukai karakter, termasuk kekhasan dari karakter, dll

Acting beat

Acting beat atau kadang disebut hit merupakan perubahan emosi yang dikomunikasikan melalui perubahan gesture tubuh dan ekspresi wajah dari waktu ke waktu. Acting beat merupakan momen penting dari gesture tubuh dan ekspresi wajah. Animator harus bisa menemukan beat yang merupakan bagian dari storytelling. Cara menentukan beat adalah dengan mencari pada video referensi berupa perubahanperubahan pose, bisa perubahan ekspresi wajah atau perubahan arah.


Acting Choice

Setelah animator mempelajari storyboard atau animatic biasanya akan membuat video referensi akting. Animator harus menemukan cara membawakan adegan yang tepat, oleh sebab itu animator sebaiknya membuat beberapa pilihan akting (acting choice) agar menemukan akting yang tepat dan unik

Ritme (Rhythm) Gerak

Gerakan karakter sebaiknya memiliki ritme gerak yang bervariasi sehingga terlihat lebih natural. Variasi gerakan dihasilkan dari pengaturan TIMING. Kadang disebut “pace”. Timing harus diberikan “contrast” (perbedaan yang besar) ada gerakan pelan kemudian diikuti gerakan cepat misalnya. Animasi yang baik memiliki ritme gerakan yang tidak monoton sehingga gerakan menjadi tidak bisa diprediksi.

Face Expression

Untuk menghidupkan karakter animasi selain gesture tubuh, animator bisa menggunakan ekspresi wajah untuk mengkomunikasi perubahan pikiran dan emosi karakter.

Posting Komentar untuk "Materi Membuat Akting Pergerakan Karakter (J.59ANM00.006.1)"