Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kunci Sukses Inovasi dan Faktor Penghambat Inovasi

Kunci Sukses Inovasi dan Faktor Penghambat Inovasi

A. Kunci Sukses Inovasi

1. Adanya tuntutan perubahan yang didukung oleh pemerintah dan pimpinan aparatur;

2. Sikap dan budaya para pemimpin yang mendorong kreativitas dan inovasi;

3. Kelembagaan pemerintahan mendorong, mengakui, dan menghargai inovasi;

4. Proses inovasi perlu dikembangkan dalam suatu “siklus” sistem tertentu;

5. Inovasi mengandung resiko dan membutuhkan pemimpin dan aparatur yang berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan, bukan mereka yang takut resiko atau sekedar mempertahankan status quo;

6. Pilot proyek dan pengujicobaan dapat memperkecil resiko dampak Inovasi;

7. Jaringan kerjasama domestik dan internasional akan mendorong sukses inovasi;

8. Kapasitas dan kapabilitas SDM dan organisasi pemerintahan adalah prakondisi keberhasilan Inovasi;

9. Isu strategis harus dirumuskan untuk mengantisipasi tingkat kesulitan, tekanan pekerjaan, kecepatan kerja, dan waktu yang terbatas dalam mengembangkan Inovasi;

10. Tantangan yang harus diantisipasi dalam inovasi adalah sikap legislatif, sistem pelaporan kinerja dan jaringannya; sikap penolakan terhadap resiko, dan sikap kelompok orang yang memandang rendah inovasi;

11. Penerapan teknologi canggih akan memperkuat dorongan dan kreativitas inovasi;

12. Inovasi di sektor publik biasanya mendorong berkembangnya inovasi dalam masyarakat maupun swasta;

13. Keberhasilan inovasi menuntut ketersediaan sumber daya (man, money, materials, methods, times, and environment), harus dijamin ketersediaannya (ingat: no-one wants to pay – risk aversion behavior);

14. Aparatur sektor publik sesungguhnya memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaan, sangat termotivasi untuk bekerja, berorientasi hasil dan mendahulukan kepentingan masyarakat (di samping para oknum aparatur yang merusak sistem untuk kepentingan pribadi atau golongannya); dan

15. Pemerintah harus mendorong inovasi, namun juga harus memiliki reservasi bahwa capaian kinerja akan bervariasi, dan harus memberi ruang untuk perbaikan.

Kunci Sukses Inovasi dan Faktor Penghambat Inovasi


B. Faktor Penghambat Inovasi

1. Pemimpin atau pihak-pihak yang menolak menghentikan program atau membubarkan organisasi yang dinilai telah gagal;

2. Sangat tergantung kepada high performers bahkan top leader sebagai sumber inovasi;

3. Walaupun teknologi tersedia, tetapi struktur organisasi dan budaya kerja, serta proses birokrasi yang berbelit-belit menghambat berkembangnya inovasi;

4. Tidak ada rewards atau insentif untuk melakukan inovasi atau untuk mengadopsi inovasi;

5. Lemah dalam kecakapan (skills) untuk mengelola resiko atau mengelola perubahan;

6. Alokasi anggaran yang terbatas dalam sistem perencanaan jangka pendek;

7. Tuntutan penyelenggaraan pelayanan publik vs beban tugas administratif;

8. Budaya ‘cari aman’, status quo, dan takut mengambil resiko dalam birokrasi masih terlalu kuat.

Walaupun masih banyak lagi faktor-faktor penghambat/penghalang inovasi dalam pemerintahan, namun paling tidak 8 (delapan) faktor yang telah diidentifikasi seperti di atas menyebabkan tidak ada atau minimnya inovasi dalam pemerintahan

C. Strategi Organisasi

Sebagaimana dimaklumi bahwa menurut Yodhia Antariksa, (2013) dalam hal ini merumuskan Strategi Organisasi adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana menumbuhkan mutu pelayanan;

2. Bagaimana memuaskan pelanggan;

3. Bagaimana merespon perubahan kondisi masyarakat;

4. Bagaimana mengelola setiap bagian fungsional dan mengembangkan kapabilitas organisasi yang dibutuhkan. Terdapat tiga pengujian strategi terbaik (Three Test of Best

Strategy) (Yodhia Antariksa, 2013) sebagai berikut:

1. The goodness of fit test:

a. Strategi yang baik harus benar-benar cocok dengan kondisi dan lingkungan eksternal organisasi;

b. Pada saat bersamaan , strategi harus disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan atau kompetensi dan kapabilitas organisasi;

2. The competitive advantage test:

a. Strategi yang baik mendorong ke arah pengembangan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan;

b. Semakin kuat peran strategi dalam peningkatan keunggulan kompetitif, semakin baik pula strategi tsb.

3. The performance test:

a. Strategi yang baik meningkatkan kinerja organisasi;

b. Dua jenis peningkatan kinerja yang mempresentasikan “kehebatan” strategi adalah meningkatnya kepuasaan publik dan kredibilitas lembaga.

Posting Komentar untuk "Kunci Sukses Inovasi dan Faktor Penghambat Inovasi"