Apa Itu Inovasi di Sektor Publik
Inovasi di sektor publik adalah salah satu jalan atau bahkan breakthrough untuk mengatasi kemacetan dan kebuntuan organisasi di sektor publik. Karakteristik dari sistem di sektor publik yang rigid, kaku dan cenderung status quo harus bisa dicairkan melalui penularan budaya inovasi.
A. Inovasi di Sektor Publik
Inovasi yang biasanya hanya akrab di lingkungan dinamis seperti di sektor bisnis, perlahan mulai disuntikkan ke lingkungan sektor publik, dan inovasi mulai mendapatkan tempat di sektor publik. Hal ini tentunya tidak terlepas dari dinamika eksternal dan tuntutan perubahan yang sedemikian cepat yang terjadi di luar organisasi, di samping perubahan di masyarakat dengan tingkat literasi yang lebih baik, mempunyai kesadaran (awareness) yang lebih baik akan haknya.
Dengan demikian maka sektor publik dapat menjadi sektor yang dapat mengakomodasi dan merespons secara cepat setiap perubahan yang terjadi.
B. Inovasi dan Pemerintahan
Menurut laporan UNDESA, keharusan sektor publik untuk berinovasi karena alasan-alasan berikut:
1. Demokratisasi:
Fenomena demokratisasi telah menyebar ke seluruh dunia, melewati batas-batas kedaulatan, ideologi, dan politik bangsa- bangsa.
2. Perjanjian internasional (globalization):
Perjanjian internasional sebagai bagian dari konsekuensi globalisasi dan interaksi antar bangsa dalam rangka kerjasama.
3. Brain drain:
Fenomena human capital flight yang terjadi dari negara berkembang ke negara maju, sehingga terjadi ketidakseimbangan persebaran sumber daya manusia unggulan. Alhasil, kesenjangan sosial-ekonomi-politik antara negara maju dan negara berkembang semakin melebar.
4. Negara pasca konflik, demokrasi, dan ekonomi transisi:
Beberapa negara yang baru saja melewati masa konflik dan instabilitas politik akibat perang atau friksi kepentingan politik dalam negeri, saat ini mulai mengadopsi sistem demokrasi dan mengalami masa transisi.
5. Moral pegawai negeri:
Moralitas menjadi salah satu isu integritas pegawai dalam penataan birokrasi yang lebih baik.
6. Sumber baru persaingan: privatisasi dan outsourcing:
Privatisasi dan outsourcing adalah fenomena organisasional yang telah merambah sektor publik sejak lama. Hal ini berdampak pada perubahan struktur, budaya kerja, dan lingkungan dinamis organisasi.
C. Inovasi dalam Kebijakan Publik
Dalam hal inovasi di sektor publik, pemerintah mempunyai 3 (tiga) peranan dalam menginovasi kebijakan, yaitu:
1. Policy innovation: new policy direction and initiatives (inovasi kebijakan).
2. Innovation in the policy making process (inovasi dalam proses pembuatan kebijakan).
3. Policy to foster innovation and its diffusion (kebijakan untuk mengembangkan inovasi dan penyebarannya).
D. Perbedaan Inovasi di Sektor Bisnis dan Sektor Publik
Kompetisi yang sangat ketat telah mendorong sektor swasta/bisnis untuk mengembangkan dan memandang inovasi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas produk, proses, dan pelayanan dan dengan demikian mereka mendapatkan keuntungan kompetitif dan meningkatkan keuntungan.
Walaupun umum diketahui bahwa sektor publik sering ketinggalan dalam banyak hal dibandingkan sektor swasta, tetapi tidak juga bisa dikatakan bahwa sektor publik tidak bisa mengembangkan inovasi atau hanya sebagai pengikut dari inovasi- inovasi yang telah dikembangkan oleh sektor swasta.
Namun, ada perbedaan yang cukup mendasar antara inovasi yang dikembangkan di sektor bisnis/swasta dengan inovasi yang dikembangkan di sektor publik sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini:
  | 
  
   Bidang Inovasi  | 
  
   Sektor Bisnis  | 
  
   Sektor Publik  | 
 |||
  | 
  
   
 
 Prinsip
  Pengorganisasian  | 
  
   Upaya       memperoleh profit,    stabilitas    atau pertumbuhan pendapatan à Pasar      yang      terus berubah  | 
  
   Penegakan
  kebijakan publik à Kebijakan baru dan atau yang
  berubah karena siklus politik  | 
 |||
  | 
  
   
 
 Struktur
  Organisasional  | 
  
   Ukuran
  organisasi yang bervariasi à Perusahaan besar biasanya
  mengalokasikan dana khusus untuk inovasi  | 
  
   Sistem organisasi yang kompleks, kadang konflik satu sama lain à Inovasi harus disesuaikan
  dengan situasi yang kompleks, termasuk isu social equity dan efisiensi
  ekonomi  | 
 |||
  | 
  
   
  | 
  
   Return
  on Investment (RoI) à  | 
  
   Indikator dan target kinerja yang banyak à  | 
 |||
  | 
  
   Ukuran Kinerja  | 
  
   Inovasi memakan biaya besar, oleh karenanya biasanya
  dihitung dari selisih keuntungan penjualan  | 
  
   Keuntungan dari inovasi
  sangat sulit diukur  | 
 |||
| 
   
 
 
 
 Isu Manajemen  | 
  
   Beberapa manajer
  mempunyai otonomi, beberapa lainnya dibatasi oleh shareholder, corporate
  governance dan atau keuangan à Inovasi     berhubungan
  dengan     pengambilan resiko  | 
  
   Kebanyakan          manajer
  berada dalam situasi tekanan politik
  à 
 Inovasi memerlukan
  persetujuan politik  | 
  
  | 
 |||
| 
   
 
 
 Hubungan dengan end-users  | 
  
   Pasar adalah sebagai konsumen dan juga industri. Feedback dari pasar mendorong ide/inovasi à Inovasi dimotivasi oleh
  kebutuhan menjaga hubungan dengan pasar  | 
  
   End-users adalah masyarakat, secara tradisional adalah warga
  negara à 
 Customer relation tidak terbangun
  dengan baik. Inovasi biasanya didorong oleh faktor end-users  | 
  
  | 
 |||
| 
   
 
 
 
 
 Rantai Supply  | 
  
   Kebanyakan perusahaan merupakan bagian dari rantai     supply     yang lebih besar à Inovasi yang dihasilkan
  perusahaan kecil biasanya kalah oleh perusahaan besar, karena kalah dalam hal
  dukungan dana  | 
  
   Sektor publik tergantung pada sektor bisnis dalam pengadaan    barang    dan
  jasa à Sektor publik menentukan standar, sektor bisnis
  menawarkan inovasi  | 
  
  | 
 |||
| 
   
  | 
  
   
  | 
  
   Motif ekonomi à  | 
  
   Motif idealis à  | 
 
| 
   Sumber Manusia  | 
  
   Daya  | 
  
   Pegawai didorong untuk              membuat perbaikan atas produk
  yang dihasilkan  | 
  
   Inovasi kadang dilihat sebagai ancaman, kadang juga
  diadopsi untuk perbaikan pelayanan publik  | 
 
| 
   
 Sumber Pengetahuan  | 
  
   Fleksibel dan luas mulai dari konsultan, asosiasi perdagangan, dan peneliti
  sektor publik à  | 
  
   Sumber
  pengetahuan adalah             masyarakat, secara tradisional adalah warga negara à  | 
 |
| 
   
  | 
  
   Inovasi
  bervariasi  | 
  
   Jenis inovasi di beberapa  | 
 |
| 
   
  | 
  
   
  | 
  
   bagian berbeda  | 
 |
| 
   
  | 
  
   Kebanyakan        short-  | 
  
   Kebanyakan long-term  | 
 |
| 
   
  | 
  
   term à  | 
  
   à  | 
 |
| 
   Horizon Waktu  | 
  
   Inovasi      memerlukan
  pembayaran secepatnya  | 
  
   Kesulitan                   dalam mengetahui konsekuensi
  dari sebuah inovasi  | 
 |
E. Sumber Inovasi di Sektor Publik
Dalam sebuah studi inovasi di sektor publik melalui survai yang dilakukan oleh Borin dalam The Challenge of Innovating in Government tahun 2001 mengindikasikan bahwa:
1. 50% inovasi di sektor publik merupakan inisiatif dari front line staff dan manejer tingkat menengah (middle manager).
2. 70% inovasi yang dihasilkan bukan merupakan respons dari krisis.
3. 60% inovasi melewati batas-batas organisasional (cross cutting organizational boundaries).
Inovasi hadir lebih dikarenakan oleh motivasi untuk dikenali atau dihargai (recognition) dan kebanggaan daripada sekedar penghargaan finansial.
.png)
Posting Komentar untuk "Apa Itu Inovasi di Sektor Publik"