Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi MENGGAMBAR RAGAM HIAS BORDIR DI ATAS BAHAN TEKSTIL C.139120.017.01

Materi MENGGAMBAR RAGAM HIAS BORDIR DI ATAS BAHAN TEKSTIL C.139120.017.01. Indonesiakompeten.id. Berikut ini kami sampaikan modul untuk pelatihan kejuruan menjahit atau materi kejuruan bordir dengan judul Materi MENGGAMBAR RAGAM HIAS BORDIR DI ATAS BAHAN TEKSTIL C.139120.017.01

Materi MENGGAMBAR RAGAM HIAS BORDIR DI ATAS BAHAN TEKSTIL C.139120.017.01

Pendahuluan

Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Bahan tekstil memiliki keanekaragaman jenis dan bahan dasar yang berasal dari alam maupun buatan. Bahan dasar tekstil akan mempengaruhi sifat dari bahan tekstil yang telah diproduksi. Menentukan bahan/material produksi pada karya pembuatan bordir, Anda harus mampu menghubungkan bentuk dan fungsi sehingga karya yang dihasilkan dapat memenuhi fungsi, tetapi bentuknya harus tetap indah. Pemilihan bahan/material dalam pembuatan karya kerajinan bordir sangat terkait dengan sasaran pasar karena material akan terkait dengan harga dan kualitas produk. Bentuk selalu bergantung pada sentuhan keindahan (estetika). Oleh karena itu. dalam penciptaannya Anda harus menguasai unsur dan prinsip desain. Menetukan teknik produksi untuk mewujudkan sebuah produk bordir haruslah dilakukan dengan cara atau teknik sesuai dengan bahan dasar produk bordir tersebut. Penguasaan teknik dalam berkarya kerajinan akan menentukan kualitas produk kerajinan yang dibuat. Teknik produksi kerajinan bordir disesuaikan dengan bahan, alat dan cara yang digunakan.

Bahan-bahan yang diperlukan dalam membordir 

Pada dasarnya semua bahan/kain dapat dibordir, baik kain polos maupun kain bermotif. Bahan yang digunakan bisa berasal dari serat kapas, serat sintetis, sutera, dan berbagai jenis bahan lainnya. Untuk membordir bahan yang berasal dari jenis frico/tula digunakan kertas tela/kertas roti yang sudah diberi motif, sedangkan untuk kain-kain yang tipis atau bertekstur halus dapat dilapisi dengan kain keras/kain kapas. Kain polos merupakan media yang sering dipakai. Akan tetapi kain yang bercorakpun seperti kotak-kotak, polkadot dan garis dapat dipakai, apabila kain yang akan dibordir mempunyai corak/motif, maka bordiran yang dapat dibuat adalah bordiran yang mengikuti bentuk motif pada kain tersebut atau mengikuti contoh obyek tersendiri dengan warna benang yang disesuaikan dengan warna motif pada kain/bahan tersebut. Jenis kain yang dapat digunakan mulai dari bahan yang halus seperti sutera, brokat, organdi, kaus hingga denim/jeans dapat digunakan sebagai media bordir. Jika kain yang akan dibordir berwujud pakaian yang sudah jadi, lokasi yang dapat dibordir hanya pada bagian-bagian yang luas seperti punggung dan dada, karena pada bagian yang ada jahitannya tidak bisa maksimum tegangannya apabila dijepit olah raam/pemidangan sehingga hasil bordir tidak maksimal. Selain bahan utama terkadang masih diperlukan pula bahan lain sebagai bahan pembantu yang berupa perca-perca untuk beberapa jenis sulaman bordir, seperti pada pengerjaan aplikasi yang menggunakan teknik bordir. Benang yang dipergunakan untuk membordir adalah benang khusus untuk membordir. Berbagai jenis dan merk benang bordir dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan. Selain benang katun, ada benang emas dan benang perak yang berfungsi dan dapat dipergunakan dalam pembuatan hiasan tambahan pada sulaman bordir. Selain itu digunakan pula benang koord untuk jenis-jenis bordir tertentu

Pengetahuan yang diperlukan dalam menggambar macam-macam tusuk hias dasar, teknik hias bordir dan pola hias penempatan motif 

Ragam hias adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola yang diulang-ulang dalam suatu karya kerajinan atau seni. Ragam hias Nusantara dapat ditemukan pada motif batik, tenunan, anyaman, tembikar, ukiran kayu, dan pahatan batu. Ragam hias ini muncul dalam bentuk-bentuk dasar yang sama namun dengan variasi yang khas untuk setiap daerah. Dalam karya kerajinan atau seni Nusantara tradisional, sering kali terdapat makna spiritual yang dituangkan dalam stilisasi ragam hias. Terdapat ragam hias asli Nusantara, yang biasanya merupakan stilisasi dari bentuk alam atau makhluk hidup (termasuk manusia), dan ada pula ragam hias adaptasi pengaruh budaya luar, seperti dari Tiongkok, India, Persia. Pada kerajinan tekstil, estetika atau keindahannya dimunculkan oleh bentuk kerajinan, tekstur material, warna serta yang paling menonjol adalah ragam hiasnya. Ragam hias dan warna pada tekstil tradisional umumnya memiliki simbol dan makna tertentu, sedangkan pada tekstil modern ragam hias cenderung berfungsi sebagai nilai tambah estetika atau keindahan. Ragam Hias Murni, ialah ragam hias yang hanya berfungsi untuk memberi nilai tambah estetika pada benda tersebut dan tidak berhubungan dengan nilai fungsi benda tersebut. Salah satu contoh ragam hias murni adalah ragam hias pada pakaian (bordir dan batik). Ragam Hias Simbolis, ialah ragam hias yang selain berfungsi memperindah juga memiliki makna tertentu yang bersumber dari adat istiadat, agama maupun sistem sosial, yang harus ditaati norma-normanya untuk menghindari salah pengertian bagi pengguna ragam hias tersebut. Contoh ragam hias ini di antaranya kaligra , ragam hias pohon hayat, ragam hias burung phoenix, ragam hias swastika, dan sebagainya

Untuk selengkapnya bisa anda dapatkan Materi MENGGAMBAR RAGAM HIAS BORDIR DI ATAS BAHAN TEKSTIL C.139120.017.01 dengan mengunduh pada link berikut:

BUKU INFORMASI MENGGAMBAR RAGAM HIAS BORDIR DI ATAS BAHAN TEKSTIL.pdf
BUKU KERJA MENGGAMBAR RAGAM HIAS BORDIR DI ATAS BAHAN TEKSTILok.pdf
BUKU MODUL MENGGAMBAR RAGAM HIAS BORDIR DI ATAS BAHAN TEKSTIL.pdf
BUKU PENILAIAN MENGGAMBAR RAGAM HIAS BORDIR DI ATAS BAHAN TEKSTIL.pdf

Posting Komentar untuk "Materi MENGGAMBAR RAGAM HIAS BORDIR DI ATAS BAHAN TEKSTIL C.139120.017.01"