Modul MERENCANAKAN KEBUTUHAN INDUK IKAN NILA A.032261.003.01 Download
Modul MERENCANAKAN KEBUTUHAN INDUK IKAN NILA A.032261.003.01 Download. Bagi bapak ibu yang membutuhkan modul ini dapat didownload pada link di akhir postingan ini.
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu merencanakan
kebutuhan induk ikan nila dengan benar.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi merencanakan
kebutuhan induk ikan nila ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir
pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi Kebutuhan Induk termasuk menentukan varietas induk sesuai
dengan kebutuhan pasar dan mengidentifikasi sumber/asal induk sesuai standar
2. Menentukan Ketersediaan Varietas Induk termasuk Menghitung kebutuhan
induk jantan dan betina sesuai prosedur dan Menghitung target produksi benih
ikan nila pertahun sesuai standar
mudah dibudidayakan. Seiring waktu adanya penurunan kualitas benih, oleh
karena itu untuk tetap memunculkan induk dan benih unggul Kementerian
Kelautan dan Perikanan membentuk ahli pemuliaan ikan.
a. Melestarikan Induk Unggul
1) Domestikasi
Induk unggul hasil domestikasi adalah jenis ikan liar yang telah
beradaptasi dan bisa bereproduksi di lingkungan budidaya. Induk unggul
hasil domestikasi yang dilepas minimal adalah generasi kedua.
2) Pemuliaan
Induk unggul hasil pemuliaan adalah induk unggul yang dihasilkan dari
rangkaian kegiatan untuk mempertahankan kemurnian, menghasilkan
jenis atau varietas ikan yang sudah ada dan/atau untuk menghasilkan
jenis atau varietas baru yang lebih unggul.
Induk unggul hasil pemuliaan dapat dihasilkan melalui :
a) Seleksi;
(1) Hasil seleksi konvensional; adalah induk unggul yang telah
mengalami peningkatan kualitas genetik dengan nilai respons
seleksi kumulatif minimal 30% pada karakter yang diseleksi;
(2) Hasil seleksi berdasarkan marka; adalah induk unggul yang telah
mengalami peningkatan kualitas genetik dengan nilai peningkatan
karakter yang diseleksi minimal sebesar 30% dan stabil selama 2
generasi (minimal sama dengan generasi sebelumnya).
b) Hibridisasi; adalah induk unggul yang telah mengalami peningkatan
kualitas genetik dengan nilai heterosis minimal 20% pada karakter
yang diperbaiki.
c) Manipulasi Kromosom
Manipulasi kromosom meliputi :
(1) Poliploidisasi (3n dan 4n); adalah induk unggul yang telah
mengalami peningkatan jumlah set kromosom menjadi 3n dan 4n.
(2) Ginogenesis / Androgenesis; adalah induk unggul yang telah
mengalami peningkatan keseragaman seks betina/jantan lebih
dari 90%.
(3) Sex reversal; adalah induk unggul yang telah mengalami
keseragaman seks fenotipe >85%.
3) Introduksi
Induk unggul hasil introduksi adalah ikan yang bukan asli dan/atau tidak
berasal dari alam darat dan laut Indonesia yang dikenali dan/atau
diketahui dimasukkan ke dalam wilayah pengelolaan perikanan Republik
Indonesia. Ikan hasil introduksi yang dapat dilepas adalah ikan yang
tidak menimbulkan pengaruh yang merugikan terhadap jenis
ikan/lingkungan/habitat yang ada.
yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan, karena induk
merupakan salah satu faktor utama yang akan menentukan kualitas dan
kuantitas benih yang dihasilkan. Penanganan Induk adalah pemeliharaan
induk secara intensif agar menghasilkan benih sesuai dengan permintaan
pasar.
Calon indukan untuk pembenihan ikan nila hendaknya menggunakan galur
murni yang secara genetis memiliki sifat-sifat unggul. Berbagai varietas
induk ikan nila unggul baik varietas ikan nila hitam maupun ikan nila merah
telah dihasilkan oleh anggota Jejaring Pemuliaan Ikan, Kementerian
Kelautan dan Perikanan. Kualitas dari benih yang dihasilkan telah
menunjukkan tren yang positif dalam pertumbuhan.
Dari hasil kegiatan domestikasi, introduksi, seleksi, maupun produk rekayasa
genetika yang telah dilakukan oleh Unit Pemuliaan Ikan, telah dihasilkan
jenis dan/atau varietas ikan unggul baru bagi pemenuhan kebutuhan induk
yang bermanfaat bagi masyarakat pembenihan ikan. Pedoman kriteria induk
unggul ini merupakan salah satu acuan untuk pengelolaan induk unggul di
lapangan. Varietas ikan Nila yang telah berkembang di masyarakat adalah :
KEP.52/MEN/2004 tentang Pelepasan Varietas Ikan Nila JICA sebagai
Varietas Baru
Keunggulan : pertumbuhan yang cepat dan disukai oleh masyarakat
Fekunditas : 1.000 – 4.100 butir/gram induk betina
Sintasan : > 80%
KEP.44/MEN/2006 tentang Pelepasan Varietas Ikan Nila Gesit sebagai
Galur Unggul Induk Jantan
Keunggulan : Lebih tahan terhadap penyakit, dan lebih aman dikonsumsi
jika dibandingkan dengan ikan nila yang menggunakan hormon
45/MEN/2006 tentang Pelepasan Varietas Ikan Nila Nirwana sebagai
Varietas Unggul Induk Penjenis
Keunggulan : Pertumbuhannya yang cepat dimana dalam waktu 6 bulan
dapat mencapai bobot 6 kg dan struktur daging yang lebih tebal dan
kenyal Fekunditas : 1500-2000 butir telur/gram
Sintasan > 90%
11/MEN/2008 tentang Pelepasan Ikan Nila Jatimbulan
Keunggulan : Pertumbuhannya lebih cepat dan dagingnnya lebih kenyal
Fekunditas : 1800-2500 butir telur/gram
Sintasan : 85%
77/MEN/2009 tentang Pelepasan Varietas Ikan Nila Best sebagai Galur
Unggul Ikan Nila
Keunggulan : Dapat hidup di lingkungan yang bersifat ekstrim dan tahan
terhadap penyakit, pertumbuhannya lebih cepat, menghasilkan telur 3-5
kali lebih banyak, serta tingkat hidupnya di atas 90%
Fekunditas : 620 – 2.993
79/MEN/2009 tentang Pelepasan Varietas Ikan Nila Larasati sebagai
Benih Bermutu
Keunggulan : memiliki warna merah dengan laju pertumbuhan yang
cepat dan daya tahan terhadap lingkungan yang adaptif
Sintasan : 87.37±3.93 ; 97.31±2.62 %
KEP.09/MEN/2012 tentang Pelepasan Ikan Nila Srikandi
Keunggulan : Dapat tumbuh dengan baik pada salinitas 10 – 30 ppt
dibandingkan strain ikan nila lainnya serta pertumbuhannya pun lebih
cepat
Sintasan benih umur 1 bulan : 90,71 ± 2,47
23/MEN/2012 tentang Pelepasan Ikan Nila Nirwana II
Keunggulan : Dapat tumbuh dengan cepat di perairan tawar
Fekunditas : 1500 – 2000
KEP.28/MEN/2012 tentang Pelepasan Ikan Nila Sultana
Keunggulan : Pertumbuhannya lebih baik
Fekunditas : 1.000-2.000 butir telur/gram
Sintasan : 70-80%
46/MEN/2012 tentang Pelepasan Ikan Nila Anjani
Keunggulan : Dalam laju pertumbuhan, memiliki ketahanan terhadap
penyakit dan perubahan lingkungan
Fekunditas : 2.384 butir/kg
Sintasan : > 90%
Pelepasan Ikan Nila Merah Nilasa
Keunggulan : Cepat tumbuh, SR tinggi, FCR rendah, memiliki warna
merah
Fekunditas 6.042 ± 2.002 butir telur per kg induk
Sintasan : mencapai 95%
Pelepasan Ikan Nila Jantan Pandu dan Nila Betina Kunti
Keunggulan : Persilangan nila jantan pandu dan nila betina kunti akan
menghasilkan benih sebar larasati berwarna merah yang unggul dalam
laju pertumbuhan dan daya tahan
Fekunditas : 2.000-3.000 butir telur/gram
Sintasan : >95%
tentang Pelepasan Ikan Nila Salina
Keunggulan : Memiliki laju pertumbuhan yang baik dan daya tahan
terhadap salinitas sampai dengan 20-25 ppt, tahan serangan bakteri
Streptococcus spp
Fekunditas :1206,67 ± 424,42 butir untuk induk berukuran 310,00±
60,83g. Sintasan : 78.79 - 86.02 %
Selengkapnya dapat anda dapatkan pada modul A.032261.003.01 di bawah ini
Buku Penilaian Merencanakan Kebutuhan Induk Ikan Nila A.032261.003.01.pdf
Buku Modul Merencanakan Kebutuhan Induk Ikan Nila A.032261.003.01.pdf
Buku Kerja Merencanakan Kebutuhan Induk Ikan Nila A.032261.003.01.pdf
Buku Informasi Merencanakan Kebutuhan Induk Ikan Nila A.032261.003.01.pdf
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu merencanakan
kebutuhan induk ikan nila dengan benar.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi merencanakan
kebutuhan induk ikan nila ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir
pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi Kebutuhan Induk termasuk menentukan varietas induk sesuai
dengan kebutuhan pasar dan mengidentifikasi sumber/asal induk sesuai standar
2. Menentukan Ketersediaan Varietas Induk termasuk Menghitung kebutuhan
induk jantan dan betina sesuai prosedur dan Menghitung target produksi benih
ikan nila pertahun sesuai standar
Cara Menentukan Varietas Induk Sesuai Dengan Kebutuhan Pasar
Ikan Nila merupakan salah satu jenis ikan yang digemari masyarakat danmudah dibudidayakan. Seiring waktu adanya penurunan kualitas benih, oleh
karena itu untuk tetap memunculkan induk dan benih unggul Kementerian
Kelautan dan Perikanan membentuk ahli pemuliaan ikan.
a. Melestarikan Induk Unggul
1) Domestikasi
Induk unggul hasil domestikasi adalah jenis ikan liar yang telah
beradaptasi dan bisa bereproduksi di lingkungan budidaya. Induk unggul
hasil domestikasi yang dilepas minimal adalah generasi kedua.
2) Pemuliaan
Induk unggul hasil pemuliaan adalah induk unggul yang dihasilkan dari
rangkaian kegiatan untuk mempertahankan kemurnian, menghasilkan
jenis atau varietas ikan yang sudah ada dan/atau untuk menghasilkan
jenis atau varietas baru yang lebih unggul.
Induk unggul hasil pemuliaan dapat dihasilkan melalui :
a) Seleksi;
(1) Hasil seleksi konvensional; adalah induk unggul yang telah
mengalami peningkatan kualitas genetik dengan nilai respons
seleksi kumulatif minimal 30% pada karakter yang diseleksi;
(2) Hasil seleksi berdasarkan marka; adalah induk unggul yang telah
mengalami peningkatan kualitas genetik dengan nilai peningkatan
karakter yang diseleksi minimal sebesar 30% dan stabil selama 2
generasi (minimal sama dengan generasi sebelumnya).
b) Hibridisasi; adalah induk unggul yang telah mengalami peningkatan
kualitas genetik dengan nilai heterosis minimal 20% pada karakter
yang diperbaiki.
c) Manipulasi Kromosom
Manipulasi kromosom meliputi :
(1) Poliploidisasi (3n dan 4n); adalah induk unggul yang telah
mengalami peningkatan jumlah set kromosom menjadi 3n dan 4n.
(2) Ginogenesis / Androgenesis; adalah induk unggul yang telah
mengalami peningkatan keseragaman seks betina/jantan lebih
dari 90%.
(3) Sex reversal; adalah induk unggul yang telah mengalami
keseragaman seks fenotipe >85%.
3) Introduksi
Induk unggul hasil introduksi adalah ikan yang bukan asli dan/atau tidak
berasal dari alam darat dan laut Indonesia yang dikenali dan/atau
diketahui dimasukkan ke dalam wilayah pengelolaan perikanan Republik
Indonesia. Ikan hasil introduksi yang dapat dilepas adalah ikan yang
tidak menimbulkan pengaruh yang merugikan terhadap jenis
ikan/lingkungan/habitat yang ada.
b. Cara Menentukan Varietas Induk Ikan Nila
Pengelolaan induk dalam kegiatan usaha pembenihan mempunyai peranyang sangat penting dalam menunjang keberhasilan, karena induk
merupakan salah satu faktor utama yang akan menentukan kualitas dan
kuantitas benih yang dihasilkan. Penanganan Induk adalah pemeliharaan
induk secara intensif agar menghasilkan benih sesuai dengan permintaan
pasar.
Calon indukan untuk pembenihan ikan nila hendaknya menggunakan galur
murni yang secara genetis memiliki sifat-sifat unggul. Berbagai varietas
induk ikan nila unggul baik varietas ikan nila hitam maupun ikan nila merah
telah dihasilkan oleh anggota Jejaring Pemuliaan Ikan, Kementerian
Kelautan dan Perikanan. Kualitas dari benih yang dihasilkan telah
menunjukkan tren yang positif dalam pertumbuhan.
Dari hasil kegiatan domestikasi, introduksi, seleksi, maupun produk rekayasa
genetika yang telah dilakukan oleh Unit Pemuliaan Ikan, telah dihasilkan
jenis dan/atau varietas ikan unggul baru bagi pemenuhan kebutuhan induk
yang bermanfaat bagi masyarakat pembenihan ikan. Pedoman kriteria induk
unggul ini merupakan salah satu acuan untuk pengelolaan induk unggul di
lapangan. Varietas ikan Nila yang telah berkembang di masyarakat adalah :
1) Ikan Nila JICA
Dasar hukum : Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan NomorKEP.52/MEN/2004 tentang Pelepasan Varietas Ikan Nila JICA sebagai
Varietas Baru
Keunggulan : pertumbuhan yang cepat dan disukai oleh masyarakat
Fekunditas : 1.000 – 4.100 butir/gram induk betina
Sintasan : > 80%
2) Ikan Nila Gesit
Dasar Hukum : Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan NomorKEP.44/MEN/2006 tentang Pelepasan Varietas Ikan Nila Gesit sebagai
Galur Unggul Induk Jantan
Keunggulan : Lebih tahan terhadap penyakit, dan lebih aman dikonsumsi
jika dibandingkan dengan ikan nila yang menggunakan hormon
3) Ikan Nila Nirwana
Dasar Hukum : Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor45/MEN/2006 tentang Pelepasan Varietas Ikan Nila Nirwana sebagai
Varietas Unggul Induk Penjenis
Keunggulan : Pertumbuhannya yang cepat dimana dalam waktu 6 bulan
dapat mencapai bobot 6 kg dan struktur daging yang lebih tebal dan
kenyal Fekunditas : 1500-2000 butir telur/gram
Sintasan > 90%
4) Ikan Nila Jatimbulan
Dasar Hukum : Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor11/MEN/2008 tentang Pelepasan Ikan Nila Jatimbulan
Keunggulan : Pertumbuhannya lebih cepat dan dagingnnya lebih kenyal
Fekunditas : 1800-2500 butir telur/gram
Sintasan : 85%
5) Ikan Nila Best
Dasar Hukum : Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor77/MEN/2009 tentang Pelepasan Varietas Ikan Nila Best sebagai Galur
Unggul Ikan Nila
Keunggulan : Dapat hidup di lingkungan yang bersifat ekstrim dan tahan
terhadap penyakit, pertumbuhannya lebih cepat, menghasilkan telur 3-5
kali lebih banyak, serta tingkat hidupnya di atas 90%
Fekunditas : 620 – 2.993
6) Ikan Nila Larasati
Dasar Hukum : Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor79/MEN/2009 tentang Pelepasan Varietas Ikan Nila Larasati sebagai
Benih Bermutu
Keunggulan : memiliki warna merah dengan laju pertumbuhan yang
cepat dan daya tahan terhadap lingkungan yang adaptif
Sintasan : 87.37±3.93 ; 97.31±2.62 %
7) Ikan Nila Srikandi
Dasar Hukum : Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan NomorKEP.09/MEN/2012 tentang Pelepasan Ikan Nila Srikandi
Keunggulan : Dapat tumbuh dengan baik pada salinitas 10 – 30 ppt
dibandingkan strain ikan nila lainnya serta pertumbuhannya pun lebih
cepat
Sintasan benih umur 1 bulan : 90,71 ± 2,47
8) Ikan Nila Nirwana II
Dasar Hukum : Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor23/MEN/2012 tentang Pelepasan Ikan Nila Nirwana II
Keunggulan : Dapat tumbuh dengan cepat di perairan tawar
Fekunditas : 1500 – 2000
9) Ikan Nila Sultana
Dasar Hukum : Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan NomorKEP.28/MEN/2012 tentang Pelepasan Ikan Nila Sultana
Keunggulan : Pertumbuhannya lebih baik
Fekunditas : 1.000-2.000 butir telur/gram
Sintasan : 70-80%
10)Ikan Nila Anjani
Dasar Hukum : Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor46/MEN/2012 tentang Pelepasan Ikan Nila Anjani
Keunggulan : Dalam laju pertumbuhan, memiliki ketahanan terhadap
penyakit dan perubahan lingkungan
Fekunditas : 2.384 butir/kg
Sintasan : > 90%
11)Ikan Nila Merah Nilasa
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 47/MEN/2012 tentangPelepasan Ikan Nila Merah Nilasa
Keunggulan : Cepat tumbuh, SR tinggi, FCR rendah, memiliki warna
merah
Fekunditas 6.042 ± 2.002 butir telur per kg induk
Sintasan : mencapai 95%
12)Ikan Nila Jantan Pandu dan Nila Betina Kunti
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 48/MEN/2012 tentangPelepasan Ikan Nila Jantan Pandu dan Nila Betina Kunti
Keunggulan : Persilangan nila jantan pandu dan nila betina kunti akan
menghasilkan benih sebar larasati berwarna merah yang unggul dalam
laju pertumbuhan dan daya tahan
Fekunditas : 2.000-3.000 butir telur/gram
Sintasan : >95%
13)Ikan Nila Salina
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.22/MEN/2014tentang Pelepasan Ikan Nila Salina
Keunggulan : Memiliki laju pertumbuhan yang baik dan daya tahan
terhadap salinitas sampai dengan 20-25 ppt, tahan serangan bakteri
Streptococcus spp
Fekunditas :1206,67 ± 424,42 butir untuk induk berukuran 310,00±
60,83g. Sintasan : 78.79 - 86.02 %
Selengkapnya dapat anda dapatkan pada modul A.032261.003.01 di bawah ini
Buku Penilaian Merencanakan Kebutuhan Induk Ikan Nila A.032261.003.01.pdf
Buku Modul Merencanakan Kebutuhan Induk Ikan Nila A.032261.003.01.pdf
Buku Kerja Merencanakan Kebutuhan Induk Ikan Nila A.032261.003.01.pdf
Buku Informasi Merencanakan Kebutuhan Induk Ikan Nila A.032261.003.01.pdf
Posting Komentar untuk "Modul MERENCANAKAN KEBUTUHAN INDUK IKAN NILA A.032261.003.01 Download"