Modul Memelihara Benih Ikan Nila A.032261.015.01
Modul Memelihara Benih Ikan Nila A.032261.015.01. Berikut ini kami sampaikan salah satu modul kejuruan pertanian yaitu Modul Memelihara Benih Ikan Nila A.032261.015.01. Ringkasan materi sebagai berikut
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu memelihara benih
ikan nila dengan benar.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi memelihara
benih ikan nila ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan
diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mengelola Air termasuk menentukan volume air sesuai standar, melakukan
pengukuran parameter kualitas air sesuai standar, dan melakukan pengelolaan
kualitas air sesuai standar,
2. Memberi Pakan termasuk enghitung jenis dan jumlah pakan sesuai standar, dan
memberikan pakan sesuai standar
3. Memanen Benih Ikan termasuk menetapkan waktu panen sesuai dengan
jadwal, menyiapkan peralatan panen sesuai kebutuhan dan melakukan
pemanenan benih sesuai prosedur
4. Menampung Benih Ikan termasuk menyiapkan wadah penampungan dan
menampung benih ikan nila sesuai prosedur
sebagai pakan alami, pakan buatan berbentuk tepung serta pellet berukuran
1 mm (crumble). Pakan yang dibuat oleh pabrik pakan biasanya sudah
mengandung nutrisi sesuai dengan kebutuhan ikan. Untuk pakan buatan,
kandungan protein yang terdapat di dalam pakan untuk fase pendederan adalah
mencapai 28-30%, hal ini dikarenakan protein sangat berperan dalam fase
pertumbuhan jaringan baru bagi benih ikan nila
Kutu air banyak digunakan untuk pakan benih ikan dan jenis ikan hias.
Kandungan protein kutu air bisa mencapai 66% dan lemak 6%. Sehingga sangat
cocok bagi benih ikan yang masih dalam tahap pertumbuhan. Jenis kutu air
yang paling mudah dibudidayakan dan ketersediaan bibitnya banyak
adalah daphnia dan moina. Kedua jenis kutu air ini termasuk dalam
keluarga arthopoda, kelas crustacea dan ordo caldocera. Keduanya merupakan
jenis udang renik.
Pemberian pakan pellet diberikan dengan dosis 10-20% dari total bobot tubuh
benih nila. Pakan diberikan dua kali dalam sehari, yaitu pada pagi dan sore hari.
mempertahankan jumlah plankton di dalam air kolam agar mencukupi untuk
pakan awal setelah benih ikan nila disebar dan sebelum diberikan pakan
buatan. Selain sebagai pakan alami bagi benih, plankton di dalam kolam juga
membuat suhu air kolam pendederan relatif stabil
Ketersediaan dan kecukupan plankton di dalam kolam pendederan bisa dicek
seminggu sekali menggunakan alat pengukur tingkat kecerahan berupa seechi
disk dengan cara mencelupkan alat ke dalam kolam.
Selengkapnya dapat anda download pada link di bawah ini:
Buku Penilaian Memelihara Benih Ikan Nila YUDHA KEMENTERIAN DESA.pdf
Buku Informasi Memelihara Benih Ikan Nila YUDHA KEMENTERIAN DESA.pdf
Buku Modul Memelihara Benih Ikan Nila YUDHA KEMENTERIAN DESA.pdf
A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu memelihara benih
ikan nila dengan benar.
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi memelihara
benih ikan nila ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan
diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mengelola Air termasuk menentukan volume air sesuai standar, melakukan
pengukuran parameter kualitas air sesuai standar, dan melakukan pengelolaan
kualitas air sesuai standar,
2. Memberi Pakan termasuk enghitung jenis dan jumlah pakan sesuai standar, dan
memberikan pakan sesuai standar
3. Memanen Benih Ikan termasuk menetapkan waktu panen sesuai dengan
jadwal, menyiapkan peralatan panen sesuai kebutuhan dan melakukan
pemanenan benih sesuai prosedur
4. Menampung Benih Ikan termasuk menyiapkan wadah penampungan dan
menampung benih ikan nila sesuai prosedur
Cara menghitung jenis dan jumlah pakan sesuai standar
Pakan yang perlu dipersiapkan pada tahap pendedearan berupa planktonsebagai pakan alami, pakan buatan berbentuk tepung serta pellet berukuran
1 mm (crumble). Pakan yang dibuat oleh pabrik pakan biasanya sudah
mengandung nutrisi sesuai dengan kebutuhan ikan. Untuk pakan buatan,
kandungan protein yang terdapat di dalam pakan untuk fase pendederan adalah
mencapai 28-30%, hal ini dikarenakan protein sangat berperan dalam fase
pertumbuhan jaringan baru bagi benih ikan nila
Kutu air banyak digunakan untuk pakan benih ikan dan jenis ikan hias.
Kandungan protein kutu air bisa mencapai 66% dan lemak 6%. Sehingga sangat
cocok bagi benih ikan yang masih dalam tahap pertumbuhan. Jenis kutu air
yang paling mudah dibudidayakan dan ketersediaan bibitnya banyak
adalah daphnia dan moina. Kedua jenis kutu air ini termasuk dalam
keluarga arthopoda, kelas crustacea dan ordo caldocera. Keduanya merupakan
jenis udang renik.
Pemberian pakan pellet diberikan dengan dosis 10-20% dari total bobot tubuh
benih nila. Pakan diberikan dua kali dalam sehari, yaitu pada pagi dan sore hari.
Pengecekan Jumlah Plankton
Kunci keberhasilan pendederan, terutama pendederan I, adalahmempertahankan jumlah plankton di dalam air kolam agar mencukupi untuk
pakan awal setelah benih ikan nila disebar dan sebelum diberikan pakan
buatan. Selain sebagai pakan alami bagi benih, plankton di dalam kolam juga
membuat suhu air kolam pendederan relatif stabil
Ketersediaan dan kecukupan plankton di dalam kolam pendederan bisa dicek
seminggu sekali menggunakan alat pengukur tingkat kecerahan berupa seechi
disk dengan cara mencelupkan alat ke dalam kolam.
Selengkapnya dapat anda download pada link di bawah ini:
Buku Penilaian Memelihara Benih Ikan Nila YUDHA KEMENTERIAN DESA.pdf
Buku Informasi Memelihara Benih Ikan Nila YUDHA KEMENTERIAN DESA.pdf
Buku Modul Memelihara Benih Ikan Nila YUDHA KEMENTERIAN DESA.pdf
Posting Komentar untuk "Modul Memelihara Benih Ikan Nila A.032261.015.01"