Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENGGUNAKAN OSCILOSCOPE UNTUK MEMERIKSA TEGANGAN DAN FREKUENSI

MENGGUNAKAN OSCILOSCOPE UNTUK MEMERIKSA TEGANGAN DAN FREKUENSI. 

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI --------------------------------------------------------------------------------------- 2
BAB I PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------------- 4
A. Tujuan Umum ----------------------------------------------------------------------- 4
B. Tujuan Khusus ----------------------------------------------------------------------- 4
BAB II MENGHIDUPKAN DAN MEMPERSIAPKAN KONDISI OSCILOSCOPE ------------ 5
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menghidupkan dan Mempersiapkan
Kondisi Osciloscope ----------------------------------------------------------------- 5
1. Prinsip Kerja Osiloskop ---------------------------------------------------------- 5
2. Cara Mengoperasikan Osiloskop------------------------------------------------ 9
3. Prosedur dalam Menghidupkan Osiloskop ----------------------------------- 10
4. Feature dari Osiloskop dan Cara Pengaturannya --------------------------- 10
5. Fungsi Kerja dari Osiloskop ---------------------------------------------------- 15
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menghidupkan dan Mempersiapkan
Kondisi Osciloscope------------------------------------------------------------------ 20
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Menghidupkan dan Mempersiapkan
Kondisi Osciloscope------------------------------------------------------------------ 20
BAB III MENGUKUR TEGANGAN RANGKAIAN AC/DC --------------------------------------- 21
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengukur Tegangan Rangkaian
AC/DC --------------------------------------------------------------------------------- 21
1. Penetapan Titik Pengukuran Tegangan pada Rangkaian ------------------ 21
2. Pengaturan VOLT/DIV pada Osiloskop --------------------------------------- 22
3. Pengaturan Switch Offset DC-GRD-AC pada Osiloskop -------------------- 23
4. Pengaturan TIME/DIV pada Osiloskop --------------------------------------- 23
5. Penggunaan Probe yang Benar untuk Pengukuran Tegangan ----------- 23
6. Cara Membaca dan Menghitung Tampilan Sinyal pada Skala Display
untuk Pengukuran Tegangan -------------------------------------------------- 24
7. Tegangan Potensial dan Tegangan Efektif ----------------------------------- 28
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mengukur Tegangan Rangkaian
AC/DC --------------------------------------------------------------------------------- 29
C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Mengukur Tegangan Rangkaian

AC/DC---------------------------------------------------------------------------------- 29
BAB IV MENGUKUR FREKUENSI---------------------------------------------------------------- 30
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mengukur Frekuensi ------------------ 30
1. Penetapan Titik Pengukuran Frekuensi pada Rangkaian ------------------ 30
2. Pengaturan VOLT/DIV pada Osiloskop --------------------------------------- 30
3. Pengaturan Switch Offset DC-GRD-AC pada Osiloskop -------------------- 30
4. Pengaturan TIME/DIV pada Osiloskop --------------------------------------- 30
5. Penggunaan Probe yang Benar untuk Pengukuran Frekuensi ------------ 32
6. Cara Membaca dan Menghitung Tampilan Sinyal pada Skala Display
untuk Pengukuran Frekuensi --------------------------------------------------- 32
7. Periode dan Frekuensi ---------------------------------------------------------- 33
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mengukur Frekuensi ------------------ 34
C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Mengukur Frekuensi---------------------- 34
BAB V MEMATIKAN OSCILOSCOPE ----------------------------------------------------------- 35
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mematikan Osciloscope -------------- 35
1. Prosedur Mematikan Osiloskop ------------------------------------------------ 35
2. Cara Merapikan Osiloskop dan Perangkatnya ------------------------------- 35
3. Cara Mengisi Kartu Penggunaan Osiloskop ---------------------------------- 35
4. Cara Menyimpan Osiloskop ----------------------------------------------------- 36
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mematikan Osciloscope -------------- 37
C. Sikap kerja yang Diperlukan dalam Mematikan Osciloscope ----------------- 37


MENGHIDUPKAN DAN MEMPERSIAPKAN KONDISI OSCILOSCOPE

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menghidupkan dan Mempersiapkan
Kondisi Osciloscope

1. Prinsip Kerja Osiloskop

Pada dasarnya osiloskop adalah sebuah piranti yang menampilkan gambar sinyal
listrik. Gambar yang dihasilkan menampilkan bagaimana sinyal berubah terhadap
waktu. Sumbu vertikal Y menampilkan tegangan, sumbu horisontal X
menampilkan waktu. Intensitas atau kecerahan (brightness) gambar kadang
disebut sumbu. Seperti terlihat pada gambar 1 berikut, layar sebuah oscilloscope
terbagi atas 8 buah bujur sangkar (Division/Div) pada skala vertical dan 10 buah
bujur sangkar (Division/Div) pada skala horizontal. Pada oscilloscope terdapat
fasilitas yang digunakan untuk merubah skala vertical atau horizontal sehingga
bentuk gelombang isyarat dapat ditampilkan lebih jelas. Oscilloscope yang
mempunyai fungsi dual trace dapat menampilkan dua buah bentuk gelombang
pada saat yang bersamaan, dengan demikian isyarat-isyarat yang berasal dari
bagian sistem elektronik yang berbeda dapat dibandingkan seketika.

MENGGUNAKAN OSCILOSCOPE UNTUK MEMERIKSA TEGANGAN DAN FREKUENSI

Fungsi dasar osiloskop adalah untuk mengamati bentuk gelombang tapi
turunannya bisa mendapatkan pengukuran sebagai berikut :
a. Waktu dan besar tegangan sebuah sinyal
b. Frekuensi sinyal yang berosilasi
c. Fasa dan penjumlahan fasa (Lissajous)
d. Penjumlahan dan pengurangan tegangan ( gelombang) AC

Prinsip kerja osiloskop yaitu menggunakan layar katoda. Dalam osiloskop terdapat
tabung panjang yang disebut tabung sinar katode atau Cathode Ray Tube (CRT).
Secara prinsip kerjanya ada dua tipe osiloskop, yakni tipe analog (ART - Analog
Real Time Oscilloscope) dan tipe digital (DSO - Digital Storage Osciloscope),
masing-masing memiliki kelebihan dan keterbatasan. Para insinyur, teknisi
maupun praktisi yang bekerja di laboratorium perlu mencermati karakter masingmasing agar dapat memilih dengan tepat osiloskop mana yang sebaiknya
digunakan dalam kasus-kasus tertentu yang berkaitan dengan rangkaian
elektronik yang sedang diperiksa atau diuji kinerjanya.

Penjelasan prinsip kerja untuk tiap jenis osiloskop adalah sebagai berikut :
a. Osiloskop analog
Osiloskop analog pada prinsipnya memiliki keunggulan seperti harganya yang
relatif lebih murah daripada osiloskop digital, sifatnya yang realtime dan
pengaturannya yang mudah dilakukan karena tidak ada tundaan antara
gelombang yang sedang dilihat dengan peragaan di layar, serta mampu
meragakan bentuk yang lebih baik seperti yang diharapkan untuk melihat
gelombang-gelombang yang kompleks, misalnya sinyal video di TV dan sinyal
RF yang dimodulasi amplitudo. Keterbatasanya adalah tidak dapat menangkap
bagian gelombang sebelum terjadinya event picu serta adanya kedipan (flicker)
pada layar untuk gelombang yang frekuensinya rendah (sekitar 10-20 Hz).
Penjelasan untuk skema prinsip kerja osiloskop analog :
1) Saat kita menghubungkan probe (kabel penghubung yang ujungnya diberi
penjepit) ke sebuah rangkaian, sinyal tegangan mengalir dari probe menuju
ke pengaturan vertikal dari sebuah sistem osiloskop (vertical system),
sebuah attenuator akan melemahkan sinyal tegangan input sedangkan
amplifier akan menguatkan sinyal tegangan input. Pengaturan ini ditentukan
oleh kita saat menggerakkan kenop "Volt/Div" pada user interface osiloskop.
2) Tegangan yang keluar dari sistem vertikal lalu diteruskan menuju pelat
defleksi vertikal pada sebuah CRT (Catode Ray Tube), sinyal tegangan yang
dimasukkan ke pelat ini nantinya akan digunakan oleh CRT untuk
menggerakkan berkas-berkas elektron secara bidang vertikal saja (ke atas
atau ke bawah).
3) Sampai point ini dapat disimpulkan bahwa sistem vertikal pada osiloskop
analog berfungsi untuk mengatur penampakan amplitudo dari sinyal yang
diamati

sistem pada osiloskop


4) Selanjutnya sinyal masuk ke dalam pelat defleksi vertikal. Sinyal tegangan
yang teraplikasikan disini menyebabkan berkas-berkas elektron bergerak.
Tegangan positif mengakibatkan berkas elektron bergerak ke atas,
sedangkan tegangan negatif menyebabkan elektron terdorong ke bawah.
5) Sinyal yang keluar dari vertical system tadi juga diarahkan ke trigger
system untuk memicu sweep generator dalam menciptakan apa yang
disebut dengan "Horizontal Sweep" yaitu pergerakan elektron
secara sweep - menyapu ke kiri dan ke kanan - dalam dimensi horizontal
atau dengan kata lain adalah sebuah ungkapan untuk aksi yang
menyebabkan elektron untuk bergerak sangat cepat menyeberangi layar
dalam suatu interval waktu tertentu. Pergerakan elektron yang sangat cepat
(dapat mencapai 500,000 kali per detik) inilah yang menyebabkan elektron
tampak seperti garis pada layar (misalnya seperti daun kipas pada kipas
angin yang tampak seperti lingkaran saja saat berputar).
6) Pengaturan berapa kali elektron bergerak menyebrangi layar inilah yang
dapat kita anggap sebagai pengaturan periode/frekuensi yang tampak pada
layar, bentuk konkretnya adalah saat kita menggerakkan knop Time/Div
pada osiloskop.
7) Pengaturan bidang vertikal dan horizontal secara bersama-sama akhirnya
dapat mempresentasikan sinyal tegangan yang diamati ke dalam bentuk
grafik yang dapat kita lihat pada layar CRT.

b. Osiloskop Digital
Jika dalam osiloskop analog gelombang yang akan ditampilkan langsung
diberikan ke rangkaian vertikal sehingga berkesan “diambil” begitu saja (real
time), maka dalam osiloskop digital, gelombang yang akan ditampilkan lebih
dulu disampling (dicuplik) dan didigitalisasikan. Osiloskop kemudian
menyimpan nilai-nilai tegangan ini bersama sama dengan skala waktu
gelombangnya di memori. Pada prinsipnya, osiloskop digital hanya mencuplik
dan menyimpan demikian banyak nilai dan kemudian berhenti. Ia mengulang
proses ini lagi dan lagi sampai dihentikan.
Beberapa DSO memungkinkan untuk memilih jumlah cuplikan yang disimpan
dalam memori per akuisisi (pengambilan) gelombang yang akan diukur.Seperti
ART, DSO melakukan dalam satu event pemicuan. namun demikian ia secara
rutin memperoleh, mengukur dan menyimpan sinyal masukan, mengalirkan
nilainya melalui memori dalam suatu proses kerja dengan cara; pertama yang
disimpan, yang pertama pula yang akan dikeluarkan, sambil menanti picu
terjadi. Sekali osiloskop ini mengenali event picu yang didefinisikan oleh
penggunanya, osiloskop mengambil sejumlah cuplikan yang kemudian
mengirimkan informasi gelombangnya ke peraga (layar). Karena kerja
pemicuan yang demikian ini, ia dapat menyimpan dan meragakan informasi
yang diperoleh sebelum picu (pretrigger) sampai 100 persen dari lokasi memori
yang disediakan.

2. Cara Mengoperasikan Osiloskop

Cara-cara menggunakan osiloskop adalah dari awal kita mengoperasikan
osiloskop dengan menyalakan alat tersebut, lalu menghubungkan masing-masing
chanel yang ada pada portnya, langkah berikutnya nyalakan alat ukur tersebut
dengan menekan tombol power pada osiloskop pada bagian kiri atas, lalu langkah
berikutnya adalah yang jangan sampai terlupa adalah mengkalibrasi alat ukur
terlebih dahulu dengan cara tentukan chanel mana yang akan dikalibrasikan
terlebih dahulu, lalu langkah berikutnya hubungkan ujung probe tersebut dengan
menempelkan pada cal yang bersimbolkan (bertandakan 2V), lalu yang tidak
ketinggalan tentukan time/div dan Volt/div, setelah langkah-langkah berikut kita
lakukan langkah terakhir kita lakukan pilih chanel yang pertama maka pastikan
tombol-tombolnya penetuan chanel-nya tertuju pada chanel yang kesatu, pada
saat melihat layar hasil yang tertera pada layar harus sama pada cal yakni 2 volt,
saat melihat jika tidak ada kesamaan maka kalibrasi belum maksimal lakukan
kembali kalibrasi sampai semaksimal mungkin

3. Prosedur dalam Menghidupkan Osiloskop

Sebuah osiloskop akan beroperasi pada salah satu dari tegangan yang
ditunjukkan pada tabel 1 di bawah ini, dengan memasukkan kabel listrik
perangkat tegangan di posisi yang sesuai pada panel belakang. Sebelum
menghubungkan kabel listrik ke stopkontak garis AC, pastikan pemilih tegangan
diatur ke posisi yang benar sesuai dengan sumber tegangan. Catatan osiloskop
dapat rusak jika terhubung ke tegangan AC yang salah
Ketika sumber tegangan berubah, ganti sekering yang diperlukan ditampilkan di
bawah ini

4. Feature dari Osiloskop dan Cara Pengaturannya

Osciloscope terdiri dari dua bagian yaitu
a. Display
Display menyerupai tampilan layar pada televisi. Display pada
Oscilloscope berfungsi sebagai tempat tampilan sinyal uji. Pada Display
Oscilloscope terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal yang
membentuk kotak-kotak yang disebut dengan div. Arah horizontal mewakili
sumbu waktu dan garis vertikal mewakili sumbu tegangan
b. Panel Control
Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan
tampilan di layar. Pada umumnya osciloscope terdiri dari dua kanal (Dual
Trace) yang bisa digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan, misalnya
kanal satu dipasang untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat
sinyal keluaran


Selengkapnya tentang modul MENGGUNAKAN OSCILOSCOPE UNTUK MEMERIKSA TEGANGAN DAN FREKUENSI silahkan klik :

buku informasi.pdf buku kerja.pdf buku penilaian.pdf modul.pdf

1 komentar untuk "MENGGUNAKAN OSCILOSCOPE UNTUK MEMERIKSA TEGANGAN DAN FREKUENSI"