Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MODUL MENGOPERASIKAN PERALATAN PNEUMATIK C.282900.002.01

MODUL MENGOPERASIKAN PERALATAN PNEUMATIK C.282900.002.01. Menurut Maryadi (2017), pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak, keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan. Perkataan pneumatic berasar dari Bahasa Yunani “pneuma” yang berarti “nafas” atau “udara”. Jadi pneumatik berarti terisi udara atau digerakkan oleh udara mampat. Dalam pengertian yang lebih sempit, pneumatik dapat diartikan sebagai Teknik udara mampat (compressed air technolog) atau udara bertekanan. Sedangkan dalam pengertian Teknik pneumatik meliputi: alat-alat penggerakan, pengukuran, pengaturan, pengendalian, penghubungan dan perentangan yang meminjam gaya dan penggeraknya dari udara mampat. Dalam penggunaan sistem pneumatik semuanya menggunakan udara sebagai fluida kerja dalam arti udara mampat sebagai pendukung, pengangkut dan pemberi tenaga.

MODUL MENGOPERASIKAN PERALATAN PNEUMATIK C.282900.002.01



Zaman dahulu kebanyakan orang sering menggunakan udara bertekanan untuk berbagai keperluan yang masih terbatas, antara lain menambah tekanan udara ban mobil/motor, melepas ban mobil dari peleknya, membersihkan kotoran dan sejenisnya. Sekarang, sistem pneumatik memiliki aplikasi yang luas karena udara pneumatik bersih dan mudah didapat. Banyak industri yang menggunakan sistem pneumatik dalam proses produksi seperti industri makanan, industri obat-obatan, industri pengepakan barang maupun industri yang lainnya. Belajar pneumatik sangat bermanfaat mengingat hampir semua industri sekarang memanfaatkan sistem pneumatik

Pneumatik bekerja dengan memanfaatkan udara yang dimampatkan (compressed air). Udara yang dimampatkan akan didistribusikan pada sistem yang ada sehingga kapasitas sistem terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan udara yang dimampatkan kita memerlukan Compressor (pembangkit udara bertekanan).

Komponen pneumatik beroperasi pada tekanan 6 sampai dengan 9 bar, tetapi dalam praktek pelatihan dianjurkan beroperasi pada tekanan 5 sampai dengan 6 bar untuk penggunaan yang ekonomis. 1. Aplikasi Penggunaan Pneumatik Penggunaan pneumatik untuk melakukan gerakan mekanik yang selama ini dilakukan oleh tenaga manusia, seperti menggeser, mendorong, mengangkat, menekan dan lain sebagainya. Gerakan mekanik tersebut dapat dilakukan juga oleh peralatan dan komponen pneumatik/ elektropneumatik yang disebut aktuator pneumatik, seperti silinder pneumatik, motor pneumatic, robot pneumatik translasi, rotasi maupun gabungan keduanya. Perpaduan dari gerak mekanik oleh aktuator pneumatik dapat dipadukan menjadi gerakan mekanik yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan proses produksi yang terus menerus (continue), dan fleksibel. Pemilihan penggunaan udara bertekanan (pneumatik) sebagai sistem kontrol dalam proses otomasinya, karena pneumatik mempunyai beberapa keunggulan, antara lain:

a. Udara mudah diperoleh di sekitar kita, dan jumlahnya banyak
b. Bersih dari kotoran dan zat kimia yang merusak
c. Mudah didistribusikan melalui saluran (selang) yang kecil
d. Aman dari bahaya ledakan dan hubungan singkat
e. Dapat dibebani lebih, dan
f. Peka terhadap perubahan suhu.

Beberapa bidang aplikasi di industri yang menggunakan media pneumatik dalam hal penanganan material sebagai berikut:
a. Pencekraman benda kerja
b. Penggeseran benda kerja
c. Pengaturan arah benda kerja

Penerapan pneumatik secara umum:
a. Pengemasan (packaging)
b. Makanan (feeding)
c. Pengukuran (metering)
d. Pengaturan buka dan tutup (door or chute control)
e. Pemindahan material (transfet of materials)
f. Pemutaran & pembalikan benda kerja (turning & inverting of parts)
g. Pemilahan bahan (sorting of parts)
h. Penyusunan benda kerja (stacking of components)
i. Pencetakan benda kerja (stamping and embosing of components)


Selengkapnya tentang MENGOPERASIKAN PERALATAN PNEUMATIK dapat anda download melalui link di bawah ini
 

Posting Komentar untuk "MODUL MENGOPERASIKAN PERALATAN PNEUMATIK C.282900.002.01"